NTB BANGKIT

Sabtu, 27 Juli 2013

Kuhibur Dengan Kisah Sebuah Surat Cinta

Sebuah cerita cinta tertulis demikian adanya. Agak lebay, konyol, lucu, iyah namanya juga cinta anak ABG. Tetapi tetap bercita rasa romantisme seadanya. Tentang sebuah surat cinta.

***


Lupa-lupa ingat, seorang cowok menerima surat cinta dari seorang cewek di lingkungan tempat ia nge-kost.

Warna surat cinta itu pink, yang konon melambangkan cinta dan kasih sayang. Entah, bagaimana ceritanya ko' bisa-bisanya si warna pinky itu mendapat anugerah terpuji tersebut. Dan sampai saat ini aku belum paham betul, apa hubungannya cinta dengan warna pink? Kalau dihubung-hubungkan dengan warna jantung (tanda cinta), ini aku katakan, lha kita ini buta warna, padahal jantung itu warnanya merah pekat---warnanya darah gitu. Atau apa mungkin darah orang yang sedang jatuh cinta itu berkurang kadar warna merahnya? Atau sel darah merah menyatu dengan sel darah putih, sehingga membuatnya menjadi merah muda (pink). Ah, maaf aku benar-benar ngawur!. Ilmu biologiku sangat tak memadai. Sepikirankah Anda denganku kawan?

***

Surat cinta itu bagaimana? Sebentar dulu! Tentang surat cinta itu, aih...hati anak muda mana yang tak terbuai asmara dengan surat cinta. Surat cinta, kukatakan surat cinta itu lebih romantis daripada berderet-deretnya sms, ber-kb-kb file surel, berbusa-busanya omongan manis. Bagi yang pernah merasakan zaman surat-menyurat dalam dunia cinta, semoga setuju denganku dan moga-moga Anda senyam-senyum sendiri mengingat-ngingat masa-masa itu! 

Si cowok penerima surat itu baru kelas 2 SMA, sedang si cewek pengirim surat itu baru kelas 3 SMP. Bisakah kita katakan dua anak ABG ini baru menginjak puber tingkat gigi 4?

Profil si Surat Cinta:

Ciri fisik : - ukuran 15cm X 10cm

- warna pink dengan sedikit gambar-gambar unyu.

- Baunya harum (sumpah!)

Tahun pembuatan: 2006

Dikirim via: Henri, si makcomblang kecil.

Isi si Surat Cinta:

Isinya dilarang beredar. Namun, intinya begini:

"Kak, salam kenal. Namaku Airin" (perkenalan)

"Saya sering liat kakak waktu belanja di ibu kostnya" (tertarik mungkin)

Dan bla-bla-bla. . .

Kesimpulan dari isi surat, si cewek mulai menjadi secret admirer dan ingin saling mengenal secara langsung.

Aduhai, ABG bro, ABG! Sudah sedemikian apik mengungkapkan perasaannya---walau aku menebak-nebak entah berapa kali ia mengulang-ngulang menulis surat tersebut? Kemudian, seperti yang nampak di pelem-pelem, yang terindahlah yang terpilih.

Setelah dibaca, si cowok penerima menyimpan surat cinta tersebut sesuai kadar kehormatannya sebagai bagian dari salah satu surat. Gak main-main itu tentang perasaan.

Surat cinta itu tersimpan, ianya tetap berwarna pink, tetap berbau harum, tetap menyiratkan harapan, tetap mengharapkan cinta, tetap mencintai dirinya sebagai surat cinta.

Kabar terakhir yang kutahu, surat cinta itu lho ko' tiba-tiba bisa jatuh ke tangan seorang cewek dan dibacanya surat cinta itu, pelan-pelan tetapi mengejutkan! Dan hari pembacaan itu, kalau tak khilaf pada malam bulan Rhamdlon.

***

Surat cinta yang bagaimana lagi yang lebih mengasyikkan daripada surat cinta yang Anda baca berdua dengan seseorang di samping Anda sembari senyam-senyum, geli, cekikikan kecil, agak-agak canggung dan seseorang di samping Anda itu adalah belahan jiwa yang Anda kirimi surat cinta itu dulu, dan kini menjadi permata hati Anda yang sah. Anda berdua bernostalgia mengenang saat-saat berkirim-kirim surat.

Amboi, sungguh kalau ada lomba membaca siapa yang paling lama dan banyak membaca, namun tanpa adanya hadiah, asalkan itu tulisan surat cinta, akulah orang pertama yang akan mendaptar sebagai peserta. Karena di dalam surat cinta, adanya hikmah, pelajaran, kata-kata puja-puji. Padanya juga ada nilai kesopanan, gambaran perasaan, gambaran sifat, detik-detik membukanya lebih menggetarkan daripada hendak menghadap raja, tiap katanya bak petuah mujarab para bestari yang tak sudi kita lewatkan sehuruf pun.

Surat cinta, engkau akan tetap akan membantu mereka yang sedang dilanda perasaan cinta yang dahsyat.
‪#‎Selamat‬ bernostalgia semua! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar