NTB BANGKIT

Minggu, 16 Oktober 2011

"Beraura Aurora"

Cahayanya berlajur-lajur menyelinap masuk ke kamarku, terpola dari rajutan rupa korden.
***
Seperti ingin merubungi senyum seorang pinakan dari senyummu.
***
Terlahir dirasi Jadazat, lalu rasimu apa? Karena hendakku tarik garis-garis Cartesius, melihat adakah terlampir rasi kita bertautan.
***
Hati siapa yang mau berbagi tempias aura jelitamu. Hati itu satu.
***
Mozart bisakah kau tunjukan padanya bagaimana nada rasa ini dalam lajur-lajur balok nada? Buat ia tahu. Bagianmu juga Beethoven.
***
Gelap dalam keluar lirih-lirih kecil, makin dewasa senyummu makin ber-aura Aurora.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar