Orang yang selalu
penasaran itu bagus gan! Kalau tak punya rasa penasaran bersanding saja sana
sama rumput yang bergoyang, bersama akan ditanya orang-orang yang sedang
kebingungan.
Konon, rasa penasaranlah
yang membuat orang bisa mencari rezeki. Hanya gara-gara penasaran dengan apa
itu Internet Marketing? Ko’ balon
bisa terbang? Dan lain sebagainya.
Disini, ada jenis orang
yang penasaran yang “menarik” dan beda. Dimana disaat semua orang terbuai
dengan sinetron-sinetron, film, atau iklan, ia malah penasaran dengan siapa
yang bikin cerita di film atau sinetron tersebut? Berapa duit yang mereka
dapat? Gimana caranya tu?
Eh, ngomong-ngomong,
apakah Anda termasuk orang yang seperti ini?
Bocoran ya gan, tahukah
Anda, bahwa sinetron, film, iklan tak lepas dari tangan terampil para penulis
skenario, dan duit yang mereka peroleh, misalnya satu episode honornya, mereka
bisa ga’ kerja dua bulan untuk ukuran pegawai misalnya. Bahkan kalau hanya menulis
skenario ukuran cerita 60 menit untuk dua episode, honornya setara dan selevel
sama manajer sebuah perusahaan.
Kata Tisa TS, itu lho
penulis scenario Inikah Rasanya, Disini Ada Setan bisa membeli apartemen
mewah di bilangan Jakarta. Hidupnya ga’ ruwet, kapan-kapan dia mau bangun
tidur, kapan-kapan dia mau berlibur, karena kerjanya hanya nulis di dalam
kamar, paling butuh waktu 2 jam.
Gan! Saya tiba-tiba tidak
bisa membayangkan berapa duit yang diterima penulis skenario sinetron ABG yang
kini dalam rating tertinggi, Putih Abu-Abu tu? Berapa episode terus tu gan?
Ini baru kelas Indonesia gan, gimana yang Hollywood-nya?
Alamak! sampai sini, ada
yang tiba-tiba berekspresi “Aha!” ga’? Yo, pekerjaan tu ternyata luas gan,
kalian pasti baru “ngeh” kan? :p
Ayo ada tho yang
berminat…?
Gan! Coz saya juga
berminat, saya coba buat skenario film pendek yang belum jadi. Hehe. Kira-kira
seperti ini dia gan:
>>>
Ngetes Bikin Skenario Film Pendek
Judulnya:
Belum ada judul.
Opening in
Kamera menunjuk
ke komplek perumahan mewah yang colorful. Kamera terus berjalan yang akhirnya
mentok fokus pada salah satu rumah, lalu langsung flashback ke sebuah rumah
pada tahun 1989.
Fade 1
Tempat:
Rumah
sederhana 1989 pada pagi hari.
Cash:
- Anak umur 12 tahun bernama Surya
- Ibu berumur 30-an bernama ibu Asih
- Dua orang pegawai laki-laki sebuah perusahaan pegadaian.
Kamera
menunjuk ke Ibu Asih yang sedang duduk sambil memandangi photo almarhum
suaminya. Wajah ibu Asih terlihat sendu. Sejurus kemudian ibu Asih menoleh ke
anaknya Surya yang saat itu sedang bermain kayu bongkar.
Pagi itu
dua pegawai pegadaian datang ke rumah ibu Asih.
Fade 2
Terdengar
suara pintu diketok.
“tok, tok,
tok”
Dua pegawai
pegadaian memberi salam.
“Selamat
pagi!”
Ibu Asih
terlihat menenangkan dirinya lalu menuju pintu untuk membukakan pintu. Ibu Asih
sudah tahu bahwa hari itu pegawai dari pegadaian akan kerumahnya.
Pintu
dibuka. Dan dua pegawai memberi salam lagi.
“Selamat
pagi bu’!” [seorang pegawai]
“Selamat
pagi! Silahkan masuk” [Ibu Asih]
Fade 3
Ibu Asih
dan dua pegawai duduk dibangku tamu.
“Begini bu’
sesuai dengan isi dari surat yang telah kami antar beberapa hari yang lalu.
Maksud kedatangan kami kemari untuk segera menyita rumah ini” [kata seorang
pegawai dengan mimik tegas dan to the point]
Cut to
Kamera
menghadap ke arah Surya yang masih main kayu bongkar. Dan kamera close up ke
rumah-rumahan yang dibuat Surya tapi tiba-tiba roboh. . .
#Dan
seterusnya
_______________
Scene ini
based on salah satu cerita pendek saya. hehe
Butuh
komentar n’ masukan dunk. Kira-kira gimana neh potongan scene yang coba ane
bikin ni? Coz, kurang tahu cara buat scene! Iyaaah, siapa tahu dibeli nanti
sama Production House. Nanti kalian dah yg jadi pemainnya. Haha ngayal.co.id
^,^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar