NTB BANGKIT

Minggu, 29 Juli 2012

"Penulis Skenario, Minat?"


Orang yang selalu penasaran itu bagus gan! Kalau tak punya rasa penasaran bersanding saja sana sama rumput yang bergoyang, bersama akan ditanya orang-orang yang sedang kebingungan.

Konon, rasa penasaranlah yang membuat orang bisa mencari rezeki. Hanya gara-gara penasaran dengan apa itu Internet Marketing? Ko’ balon bisa terbang? Dan lain sebagainya.

Disini, ada jenis orang yang penasaran yang “menarik” dan beda. Dimana disaat semua orang terbuai dengan sinetron-sinetron, film, atau iklan, ia malah penasaran dengan siapa yang bikin cerita di film atau sinetron tersebut? Berapa duit yang mereka dapat? Gimana caranya tu?

Eh, ngomong-ngomong, apakah Anda termasuk orang yang seperti ini?

Bocoran ya gan, tahukah Anda, bahwa sinetron, film, iklan tak lepas dari tangan terampil para penulis skenario, dan duit yang mereka peroleh, misalnya satu episode honornya, mereka bisa ga’ kerja dua bulan untuk ukuran pegawai misalnya. Bahkan kalau hanya menulis skenario ukuran cerita 60 menit untuk dua episode, honornya setara dan selevel sama manajer sebuah perusahaan.

Kata Tisa TS, itu lho penulis scenario Inikah Rasanya, Disini Ada Setan bisa membeli apartemen mewah di bilangan Jakarta. Hidupnya ga’ ruwet, kapan-kapan dia mau bangun tidur, kapan-kapan dia mau berlibur, karena kerjanya hanya nulis di dalam kamar, paling butuh waktu 2 jam.

Gan! Saya tiba-tiba tidak bisa membayangkan berapa duit yang diterima penulis skenario sinetron ABG yang kini dalam rating tertinggi, Putih Abu-Abu tu? Berapa episode terus tu gan? Ini baru kelas Indonesia gan, gimana yang Hollywood-nya?

Alamak! sampai sini, ada yang tiba-tiba berekspresi “Aha!” ga’? Yo, pekerjaan tu ternyata luas gan, kalian pasti baru “ngeh” kan? :p

Ayo ada tho yang berminat…?

Gan! Coz saya juga berminat, saya coba buat skenario film pendek yang belum jadi. Hehe. Kira-kira seperti ini dia gan:


>>> Ngetes Bikin Skenario Film Pendek

Judulnya: Belum ada judul.

Opening in
Kamera menunjuk ke komplek perumahan mewah yang colorful. Kamera terus berjalan yang akhirnya mentok fokus pada salah satu rumah, lalu langsung flashback ke sebuah rumah pada tahun 1989.

Fade 1
Tempat:
Rumah sederhana 1989 pada pagi hari.
Cash:
  • Anak umur 12 tahun bernama Surya
  • Ibu berumur 30-an bernama ibu Asih 
  • Dua orang pegawai laki-laki sebuah perusahaan pegadaian.
Kamera menunjuk ke Ibu Asih yang sedang duduk sambil memandangi photo almarhum suaminya. Wajah ibu Asih terlihat sendu. Sejurus kemudian ibu Asih menoleh ke anaknya Surya yang saat itu sedang bermain kayu bongkar.
Pagi itu dua pegawai pegadaian datang ke rumah ibu Asih.

Fade 2
Terdengar suara pintu diketok.
“tok, tok, tok”

Dua pegawai pegadaian memberi salam.
“Selamat pagi!”

Ibu Asih terlihat menenangkan dirinya lalu menuju pintu untuk membukakan pintu. Ibu Asih sudah tahu bahwa hari itu pegawai dari pegadaian akan kerumahnya.

Pintu dibuka. Dan dua pegawai memberi salam lagi.
“Selamat pagi bu’!” [seorang pegawai]
“Selamat pagi! Silahkan masuk” [Ibu Asih]

Fade 3
Ibu Asih dan dua pegawai duduk dibangku tamu.
“Begini bu’ sesuai dengan isi dari surat yang telah kami antar beberapa hari yang lalu. Maksud kedatangan kami kemari untuk segera menyita rumah ini” [kata seorang pegawai dengan mimik tegas dan to the point]

Cut to
Kamera menghadap ke arah Surya yang masih main kayu bongkar. Dan kamera close up ke rumah-rumahan yang dibuat Surya tapi tiba-tiba roboh. . .

#Dan seterusnya
_______________
Scene ini based on salah satu cerita pendek saya. hehe
Butuh komentar n’ masukan dunk. Kira-kira gimana neh potongan scene yang coba ane bikin ni? Coz, kurang tahu cara buat scene! Iyaaah, siapa tahu dibeli nanti sama Production House. Nanti kalian dah yg jadi pemainnya. Haha ngayal.co.id ^,^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar